Kamis, 08 Maret 2012

KINCIR ANGIN BAHAN BAKAR ALTERNATIF

KINCIR ANGIN
Di posting PT. Ocean Petro Energy cab.Surabaya
Semoga bermanfaat bagi Dunja Pendidikan


Kincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Awal mulanya kincir angin digunakan pada zaman babilonia untuk penggilingan padi.Penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada sekitar 600.000 buah kincir angin untuk berbagai keperluan. Saat ini kapasitas daya yang dihasilkan kincir angin skala industri antara 1 – 4 mw.

CARA KERJA KINCIR ANGIN :

Angin meniup bilah kincir angin dan akan memutar poros didalam nacelle
Poros dihubungkan ke gearbox,kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
gearbox dihubungkan ke generator dan merubah energi mekanik menjadi energi listrik
dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya dan siap didistribusikn
Kincir angin adalah teknologi energi yang paling cepat perkembangannya di dunia..Hampir tiga perempat kapasitas instalasi energi angin berada di Eropa. Energi ini telah memenuhi kebutuhan listrik 35 juta rumah tangga Eropa.Delapan puluh persen penduduk, sangat mendukung penggunaan sumber energi yang dapat diperbarui,krn ramah lingkungan dan bebas polus
Jerman merupakan negeri kincir angin utama dunia,sekitar 14.000 buah,menghasilkan 31,5 Twh listrik per tahun.Jerman juga merupakan pasar kincir angin terbesar di dunia.dengan kuota ekspor sebesar 59 % di thn 2004

MANFAAT KINCIR ANGIN

Dari segi ekonomi, sumber energi ini mampu megurangi penggunaan bahan bakar minyak/FOSIL serta menciptakan lapangan pekerjaan.
Di bidang lingkungan hidup, sangat ideal karena tidak menghasilkan polusi.Dan setiap megawatt yang energi kincir angin, mengurangi emisi 0,8 - 0,9 ton gas rumah kaca yang dihasilkan BBM dan Batubara per tahun.
Menghemat biaya penanggulangan polusi terhadap lingkungan, krn tdk merusak lingkungan.
Energi masa depan krn selama dua dekade dialah salah satu energi masa depan yg tdk akan habis dan mengurangi pemanasan glogal.

PERAN PEMERINTAH INDONESIA

Indonesia, negara kepulauan 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km, dan potensial untuk pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang BELUM MAXSIMAL DIKELOLAH PEMERINTAH INDONESIA.
Negara lain,selain Jerman yang memanfaatkan energi angin adalah Amerika, Spanyol dan China.Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.
Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia untuk daerah-daerah terpnecil seperti di kepulauan, diperlukan hybrid system antara potensi renewable energy yang ada di lokasi (seperti PLTB-PV-baterai, PV-PLTMH-Fuel Cell, dll). Akan tetapi perlu menjadi catatan, semua teknologi untuk penggunaan energi-energi tersebut masih cukup mahal bila dilihat dari kelayakan ekonominya terutama FC dan PV.

EFEK SAMPING KINCIR ANGIN

Proses yang lama untuk pengembangan proyek energi angin. Memakan waktu hingga 4 tahun dalam ijin ladang angin yang besar.

Emisi karbon di tempat kincir angin dibangun, sulfur diosida, nitrogen dioksids, polutan atmosfir, tapi dalam operasinya pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan batubara, minyak dan gas.

Dampak visual.pembangunan ladang angin membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit.Penempatan pada lahan yang produktif dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Penggunaan tiang yang tinggi dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.

Efek lain terjadi derau frekuensi rendah dari sudu-sudu turbin ANGIN,penggunaan gearbox serta generator juga dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik.Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk komunikasi.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin dapat merubah iklim lokal maupun global karena menggunakan energi kinetik angin dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfir,oleh karena itu ketinggian dan kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s.

Pengaruh ekologi, Burung dan kelelawar dapat terluka bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibanding dengan kematian burung akibat kendaraan ,adanya pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunam pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
Ladang angin lepas pantai dapat mengganggu pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang dapat mengganggu permukaan dasar laut dan terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya,terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan. Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 – 110 dB kepada noise frekuensi rendah yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator laut. Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya pemancingan berlebih di laut.

Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat terjadi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum.

KESIMPULAN

Pembangkit Listrik Tenaga Angin sampai dengan tahun 2007 menghasilkan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil...