Minggu, 11 Maret 2012

SOLAR CELL - TENAGA SURYA

BAHAN BAKAR ALTERNATIF
ENERGY MATAHARI ( SOLAR CELL )


Suatu saat bahan bakar FOSIL minyak dan gas diperut bumi akan habis,malam pun menjadi gelap gulita ?
Mimpi buruk itu bisa saja menjadi kenyataan pada tahun 2070. Namun, perkiraan tidak secepat itu, karena masih ada bahan bakar fosil , misalnya BATU BARA yang pemanfaatannya bisa bertahan hingga tahun 2300.Tapi eksploitasi batu bara yg besar besaran akan merusak lingkungan spt yg terlihat di kalimantan..Keberadaan ENERGI YG TAK TERBARUKAN itu berdasarkan data tahun 1970 tidak lebih dari TIGA ABAD LAGI, semua sumber energi itu akan HABIS..

Agar generasi mendatang tak mengalami nasib buruk itu, kini beberapa negara mulai mengembangkan ENERGI YG TERBARUKAN, di antaranya yang makin populer adalah SEL SURYA (SOLAR CELL) tenaga matahari.

Sel surya adalah teknologi mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan photovoltaics . Secara umum cara penggunaan tenaga matahari ini dibagi dua, yaitu aktif dan pasif.                                1.Penggunaan secara aktif yaitu menggunakan teknologi panel photovoltaic atau panel tenaga surya untuk mengumpulkan energi listrik.
2.Penggunaan secara pasif adalah dengan cara mengatur arah bangunan, menggunakan material yang menyerap panas dan desain bangunan yang secara alami memperlancar sirkulasi udara di dalam bangunan.

MANFAAT SEL SURYA
Pemanfaatan energi alternatif yang melimpah, bersih, dan tak habis-habisnya itu, terus dikembangkan untuk berbagai keperluan. Upaya itu antara lain dilakukan oleh Jepang secara gencar. Dengan Proyek Genesis Global Energy Network Equipped with Solar Cell and International Superconductor Grids) negara Matahari Terbit itu bercita-cita menggelar sistem energi surya photovoltaics di seluruh dunia, yang dipadukan dengan jaringan transmisi daya superkonduktor bertemperatur tinggi. Listrik yang dibangkitkan sel surya melalui jaringan itu akan dipasok secara stabil ke seluruh dunia.

Bila dijajarkan pada areal seluas 800 X 800 km persegi, sistem sel surya yang memiliki efisiensi konversi 10 persen itu dapat memasok energi setara dengan kebutuhan BBM dunia pada tahun 2010, yaitu 14 miliar kiloliter selama setahun. Lahan seluas 640.000 km persegi yang diperlukan itu hanya sekitar 4 persen dari total luas areal gurun pasir di dunia.

PEMANFAATAN sel surya sangat luas,tdk hanya utk penerangan rumah ato gedung gedung. Perusahaan Jepang di bidang transportasi umum, misalnya, mengembangkan bukan hanya mobil surya, tapi juga untuk sepeda motor, kapal pesiar hingga pesawat terbang dan balon udara .
Di Amerika Serikat, pesawat bersayap panjang Solar Impulse HB-SIA bertenaga surya, yang pernah diuji coba pada pameran dirgantara Paris Air Show 2011, mampu terbang selama 36 jam nonstop dengan kecepatan 70 km/jam, tanpa bantuan satu liter pun bahan bakar fosil.

PERKEMBANGAN SEL SURYA

Sebelum masuk ke berbagai aplikasi komersial, teknologi sel surya terutama untuk mengubah energi surya langsung menjadi listrik hanya ada untuk program angkasa luar. Sel-sel kristal sililkon yang digunakan pada proses ini, meskipun efisien, masih sangat mahal untuk aplikasi umum.

Perkembangannya, sel surya generasi kedua, yang terbuat dari film sangat tipis sebagai bahan penangkap sinar, dapat mengurangi biaya, tetapi tidak membuatnya cukup menarik untuk aplikasi lain, selain produk konsumen berukuran kecil seperti kalkulator dan arloji.

Kendala yang dihadapi dalam penggunaan sel surya ini adalah pada efisiensi konversi energinya yang sangat rendah. Pada umumnya, lapisan tunggal sel surya yang halus akan menyerap sedikit frkasi sinar yang sangat kecil hanya sekitar 1 hingga 2 persen. Untuk mengatasi itu, dipelajari sistem kerja daun dalam melaksanakan fotosintesis.

Dalam daun terdapat banyak lapisan klorofil yang dapat menyerap sinar yang masuk dengan baik. Untuk memberi efek yang sama pada sel surya digunakan permukaan permukaan film yang tidak halus seperti layaknya daun untuk mendukung bagian peka cahaya.

PEMERINTAH BELUM MENDUKUNG

Meski demikian, tampaknya pemerintah masih pesimistis dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.
Pengembangannya masih tersendat-sendat.
Untuk itu semua Energi Baru dan Terbarukan ( EBT) harus serentak didorong untuk menggantikan energi fosil. Namun, saat ini justru energi fosil yang memperoleh subsidi.”Harusnya EBT didorong untuk menggantikan energi fosil bukan malah sebaliknya.

Namun, justru karena itulah maka pengembangan energi baru dan terbarukan harus dilakukan secepat mungkin sehingga biayanya akan semakin berkurang. ”Seperti handphone, dulu mahal sekali, tapi sekarang murah. krn apa,pemakaianya semakin banyak sehinga cost-nya cepat turun. Jadi, kalau kita tidak segera mulai, maka kita akan sangat tertinggal,dengan negara negara maju.

SEMOGA BERMANFAAT..BAGI DUNIA PENDIDIKAN
PT.Ocean Petro Energy